the hobbit

tonton di bioskop-bioskop terdekat

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

jurnal komentar

HUBUNGAN SANITASI RUMAH SECARA FISIK

DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA

Dilihat dari sifatnya, Jurnal Penelitian Hubungan Sanitasi Rumah Secara Fisik dengan Kejadian ISPA pada Balita ini merupakan jurnal penelitian yang berjenis statistik deskriptif karena disamping mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan data , dan menginterpretasikan data, penelitian ini juga menggambarkan sesuatu tentang bagaimana hubungan antara sanitasi rumah dengan kejadian ISPA pada balita. Lebih lanjut, penilitian ini merupakan penelitian lapangan yang tehnik pengumpulan datanya dilakukan dengan cara Wawancara dan Observasi. Dalam hal ini, jenis data yang diperoleh memiliki beberapa bentuk. Pertama, jenis datanya merupakan jenis data observasional karena diperoleh melalui observasi yakni melalui pengamatan dan peninjauan lapangan secara langsung. Kedua, dilihat dari waktu dan metode pelaksanaanya jenis datanya merupakan jenis data cross-sectional karena diperoleh

ketiga, jenis data yang dihasilkan merupakan jenis data primer, karena diperoleh secara langsung dari sumber melalui wawancara tanpa perantaraan orang kedua seperti halnya data yang diperoleh dari dinas kesehatan, puskesmas, dan instansi-instasi kesehatan lainnya yang telah dikumpulkan dari responden sebelumnya. Karena sifatnya yang langsung maka bentuk wawancara yang dilakukan menggunakan panduan kuisioner dengan tujuan untuk lebih mengorganisir pertanyaan yang ditujukan kepada responden yang menjadi sasaran penelitian. >

keempat, dari alat ukur dan jenis alat ukurnya dapat diketahui bahwa jenis data yang dihasilkan merupakan jenis data kuantitatif atau biasa juga disebut dengan data kontinu, yakni jenis data yang diperoleh dengan mempergunakan tehnik/skala pengukuran variabel yang tehnik pengumpulannya dilakukan melalui Observasi. Dalam hal ini, skala pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu skala Interval dan skala Rasio. Skala pengukuran variabel dengan penggunaan skala interval diperoleh dengan menggunakan alat Thermohigrometer (untuk mengukur suhu dan kelembaban) yang angka perolehan hitungnya memiliki sifat berurutan , jaraknya sama dan tidak memiliki angka nol mutlak yang kemudian dikategorikan ke dalam skala interval. Sedangkan skala pengukuran variabel dengan penggunaan skala rasio diperoleh dengan menggunakan alat ukur roolmeter (untuk mengukur luas ventilasi) dan luxmeter (untuk mengukur intensitas cahaya) yang angka perolehan hitungannya menggunakan system operasi matematik yang sifatnya memiliki angka nol mutlak dengan makna empiris dan memiliki sifat-sifat skala lainnya seperti skala interval, ordinal dan nominal sehingga dikategorikan ke dalam skala rasio yakni skala dengan tingkat pengukuran tertinggi. Contoh skala interval dapat dilihat pada tabel 3 dan 4 yang menjelaskan karateritik suhu dan kelembaban dalam hubungannya dengan kejadian ISPA. Sedangakan skala rasio dapat dilihat pada tabel 5 dan 6 yang menjelaskan tentang hubungan ventilasi dan penerangan alami. Dari contoh-contoh ini tidak terlihat jelas penggunaan satuan derajat dan hitungan dengan satuan meter karena hitungan yang ada dalam tabel telah melalui perhitungan rumus sehingga data yang ditulis dalam tabel ini bukan lagi hasil pengukuran, misalnya 5 derajat, 0 derajat atau 5 meter 6 meter, namun dapat diduga bahwa hasil pengukuran awal menggunakan hitungan/angka seperti itu.

kelima, dari tabel dapat dilihat hampir semua variabel menggunakan cakupan ukuran dengan skala kurang , baik, tidak, dan ya. sehingga, dapat diketahui bahwa jenis data yang dihasilkan dapat juga dikategorikan ke dalam jenis data kualitatif atau biasa juga disebut dengan data kategori karena nomor yang diberikan pada obyek tidak mempunyai besaran, tetapi hanya sekedar pemberian label dan tidak disusun sesuai dengan nomor urut atau jumlah. Dalam hal ini, skala pengukuran variabel yang digunakan terdiri dari dua skala yaitu skala nominal dan skala ordinal. Skala nominal diketahui dari penggunaan cakupan ukur ya dan tidak yang operasi empiris dasarnya mengutamakan penentuan kesamaan, dan tidak memiliki jarak dan asal mula yang sama. Sedangkan skala ordinal diketahui dari penggunaan cakupan ukur kurang dan baik yang operasi empiris dasarnya mengutamakan penentuan nilai-nilai : lebih besar, atau lebih kecil daripada, dan tidak memiliki jarak atau asal mula yang unik.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS